Rabu, 27 Juni 2012

DAFTAR PERINGKAT KELAS 8 F


DAFTAR PERINGKAT KELAS 8 F SEMESTER 2 TAHUN 2011/2012

















RANG KING NO ABSEN NILAI JML RATA2
PAI PKN B. IND B. ING MAT IPA IPS SBY PENJAS TIK SUNDA CRB BP
75 73 75 70 70 70 72 73 75 70 70 75 75
1 28 92 86 92 88 90 86 89 90 82 90 94 85 95 1159 89.15
2 6 92 89 90 87 84 78 85 88 82 90 94 85 95 1139 87.62
3 7 93 88 90 84 90 85 83 87 81 90 90 83 95 1139 87.62
4 27 92 85 91 84 88 79 89 88 82 90 90 82 95 1135 87.31
5 15 93 85 90 84 90 80 89 87 82 90 90 78 95 1133 87.15
6 37 90 90 90 90 87 77 87 88 82 90 86 78 95 1130 86.92
7 29 93 88 90 86 78 80 87 88 81 90 90 82 95 1128 86.77
8 5 92 88 90 84 83 76 83 88 80 90 90 85 95 1124 86.46
9 23 91 84 91 85 86 81 80 88 81 90 88 78 95 1118 86.00
10 4 90 89 90 82 83 76 83 88 80 85 90 85 95 1116 85.85
11 30 90 85 90 81 80 76 80 87 83 90 90 88 95 1115 85.77
12 2 92 90 85 85 79 81 83 90 81 85 90 80 93 1114 85.69
13 17 90 81 88 83 86 74 86 90 80 90 90 80 93 1111 85.46
14 22 93 89 88 87 82 75 80 88 80 90 86 78 95 1111 85.46
15 20 92 87 87 84 80 74 83 88 81 90 90 82 92 1110 85.38
16 8 89 88 88 82 81 77 83 88 82 85 90 82 93 1108 85.23
17 21 85 85 88 85 90 75 83 80 81 90 90 82 92 1106 85.08
18 14 88 89 86 88 78 74 80 87 80 90 92 80 93 1105 85.00
19 33 90 88 90 85 81 75 87 80 85 90 83 78 93 1105 85.00
20 1 92 86 90 81 83 77 80 80 84 85 94 80 92 1104 84.92
21 36 90 86 90 85 77 80 83 88 82 85 80 80 93 1099 84.54
22 9 90 82 89 83 77 75 80 85 82 85 90 85 93 1096 84.31
23 25 93 86 90 81 80 72 83 88 81 85 86 78 93 1096 84.31
24 31 90 84 88 81 82 75 80 80 82 85 88 86 95 1096 84.31
25 34 90 83 90 86 77 75 85 87 81 85 84 78 95 1096 84.31
26 16 91 86 90 85 76 72 83 78 83 90 88 80 93 1095 84.23
27 18 92 83 85 80 81 80 83 77 83 90 88 80 93 1095 84.23
28 3 92 90 86 82 75 77 88 78 81 80 85 85 95 1094 84.15
29 19 92 81 87 82 77 74 85 88 82 85 87 80 93 1093 84.08
30 11 89 82 85 85 77 75 80 88 81 85 84 85 95 1091 83.92
31 26 91 85 90 79 79 75 83 77 84 90 83 80 93 1089 83.77
32 12 88 85 85 81 77 73 80 87 82 85 86 82 95 1086 83.54
33 24 89 84 85 83 78 73 79 80 80 90 88 80 93 1082 83.23
34 32 90 85 85 85 80 72 82 78 81 90 84 78 92 1082 83.23
35 35 90 81 88 88 76 74 85 79 81 85 82 80 93 1082 83.23
36 13 85 81 89 81 77 76 79 78 81 90 80 80 93 1070 82.31
37 10 91 81 85 79 77 75 80 78 80 85 82 83 93 1069 82.23
38 38 76 76 75 77 71 70 72 73 78 70 72 78 76 964 74.15
JUMLAH 3352 3165 3271 3101 3002 2829 3078 3132 3017 3250 3242 3011 3547 40997






 

 



 


















Minggu, 04 Desember 2011

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENILAIAN SUMATIF (PERTEMUAN KE-7)

PENILAIAN SUMATIF

Penilaian sumatif  adalah penilain yang di laksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang di capai   oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan – tujuan kurikuler di kuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses. 

Manfaat penilaian sumatif bagi guru :

1.       Untuk membuat laporan kemajuan belajar siswa
2.       Menata kembali seluruh pokok bahasan dan subpokok bahasan setelah melihat hasil tes sumatif, terutama untuk materi yang belum dikuasai siswa.
3.       Melakukan penyempurnaan dan perbaikan alat penilaian tes sumatif yang telah digunakan berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh siswa.
4.       Merancang program belajar siswa pada semester berikutnya berdasarkan hasil-hasil yang dicapai dari tes sumatif sebelumnya.

Baik formatif maupun sumatif semuanya akan bermanfaat bagi

1.       Guru

a. Dapat mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar.
b. Mengetahui pendapat atau aspirasi para siswanya dalam berbagai hal yang berkenaan dalam belajar mengajar.

2.       Siswa

Dapat meningkatkan dan memotivasi belajar yang lebih baik lagi berdasarkan hasil penilaian mengenai cara belajar dan kesulitan belajar serta hubungan sosial

3.       Pemegang kebijakan

a.  Meningkatkan upaya-upaya pembinaan para guru dan siswa.
b.  Meningkatkan kemampuan profesional tenaga guru.
c.  Menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan.


Bahan bacaan :   
1.      Muhaimin, 2001, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
2.      Slameto, 1991, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta : Bumi Aksara
3.    Sudijono Anas, 2009, Pengntar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
4.  Sudjana Nana , 2004, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 
5.  Rusman, 2011, Model-model Pembelajaran, Jakarta ; Raja Grafindo Persada.  
6.   M. Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENILAIAN FORMATIF (PERTEMUAN KE-6)


          Penilaian atau evaluasi akan sangat di perlukan untuk mengkaji ulang sejauh mana efektifitas dan keberhasilanya suatu perancangan pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran setelah kita buat dan kita tetapkan.
 
          Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation dan dalam bahasa arab ataqdir dalam bahasa indonesia penilaian. Akar katanya value dalam bahasa arab alqimah dalam bahasa indonesia nilai. Secara istilah menurut Edwind wand dan gerald we brown  : evaluation refer to the act or process to dietermining devalue of somting artinya suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 
Menurut ghubah dan lincolin evaluasi itu merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai  nilai dan suatu arti sesuatu yang di pertimbangkan.Jadi karakteristik evaluasi adalah
evaluasi merupakan suatu proses  evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai atau arti
Sedangkan fungsi evaluai adalah
a)      Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b)      Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah di tentukan.
c)       Evaluasi dapat memberikan informasi umtuk mengembangkan program kurikulum.
d)      Evaluasi dapat di gunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
e)      Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum.
f)       Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah.  


Penilaian formatif adalah penilain yang dilaksanakan pada akhir program belajar – mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar -  mengajar itu sendiri. dengan demikian penilaian formatif di harapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
Manfaat penilaian Formatif bagi guru :
1.       Memperbaiki program pengajaran atau satuan pelajaran di nmasa mendatang, terutama dalam merumuskan tujuan intruksional, organisasi bahan. Kegiatan belajar-mengajar dan pertanyaan penilaian.
2.       Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan mengajarnya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar
3.       Mengulang kembali bahan pengajaran yang belum di kuasai para siswa sebelum melanjutkan dengan bahan baru atau memberi penugasan kepada siswa untuk memperdalam bahan yang belum di kuasainya.
4.       Melakukan diagnosis kesulitan belajar para siswa sehuingga dapat di temukan faktor penyebab kegagalan siswa dalam menguasai tujuan intruksional.


Bahan bacaan :   
1.      Muhaimin, 2001, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
2.      Slameto, 1991, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta : Bumi Aksara
3.    Sudijono Anas, 2009, Pengntar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
4.  Sudjana Nana , 2004, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 
5.  Rusman, 2011, Model-model Pembelajaran, Jakarta ; Raja Grafindo Persada.  
6.   M. Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MENGEMBANGKAN DAN MEMILIH BAHAN PEMBELAJARAN (PERTEMUAN KE-5)


A. MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi Pembelajaran yang dipilih oleh seorang guru hendaknya didasari berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari
a.       Rumusan  tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
b.      Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan
c.       Jenis materi pembelajaran yang dikomunikasikan.
Pendapat para ahli tentang strategi pembelajaran :
Kozma dan Gofur bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

Gerlach dan Ely bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Yang meliputi sifat, lingkup, urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

Dick Carey bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Gropper bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.




B. MENGEMBANGKAN DAN MEMILIH BAHAN INTRUKSIONAL ATAU PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.
Berdasarkan pada pengertian pembelajaran, maka diperlukan sekurang-kurangnya lima kriteria yang harus dipenuhi dalam model pembelajaran atau pengembangan pembelajaran yaitu: 1) mempunyai tujuan; 2) keserasian dengan tujuan; 3) sistematik; 4) mempunyai kegiatan evaluasi; dan 5) menyenangkan. Oleh karena itu, sistem pembelajaran dapat diibaratkan sebagai proses produksi yang terdiri dari bagian input-proses-output, yang saling terintegrasi.
Model dick and carey digolongkan sebagai model yang berorientasi pada dua hal, yaitu :

a.   Pengetahuan, apabila model tersebut dipakai sebagai sumber informasi tentang      
      konsep-konsep,prinsip-prinsip perencenaan instruksional dan langkah –langkahya.
b.  Hasil,dengan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip perancangan yang   
     menghasilkan suatu bahan instruksional yang dapat dipakai belajar secara mandiri   
     tanpa bantuan guru. Disini pun evaluasi dilaksanakan berulangkali sampai dapat
    diperoleh hasil yang memuaskan.

Seperti model-model pengembangan lainnya, disinipun dick dan carey menerapkan pendekatan sistem untuk perancang sistem instruksional dengan langkah langkah :
1. Penentuan tujuan instruksional (tujuan terminal) yang menyatakan apa yang dapat dilakukan oleh siswa setelah mengikuti program instruksional tersebut. Penentuan tujuan ini dapat bersumber dari penilaian kebutuhan tujuan-tujuan yang ada, atau pengalaman praktis dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar,analisis suatu tugas, dan sebagainya. Berbeda dengan tujuan umum pada taksonomi bloom, disini tujuan terminal perlu dinyatakan dalam bentuk yang dapat dilihat dan diukur seperti yang dinyatakan oleh mager.hal ini untuk mempermudah keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan instruksional tersebut.

2. Setelah penenetuan tujuan terminal ialah menentukan macam belajar apa yang akan dipelajari siswa berdasarkan klasifikasi Gagne (lima macam belajar ). Untuk itu tujuan instraksional dipecah pecah menjadi ketrampilan-ketrapilan yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai tujuan instruksional.

3. Identifikasi kemampuan awal siswa dan karakteristik siswa. Disini ialah menentukan ketrampilan ketrampilan apa yang telah dimiliki siswa agar dpt mengikuti program instruksional.serta karakteristik siswa secara umum dan gaya belajar siswa
4. Merumuskan tujuan instruksional khusus, tujuan-tujuan khusus ini harus relevan dengan ketrampilan ketrampilan yang telah di identivikasikan dalam analisis tugas. Patokan-patokan yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan instruksional khusus ini dapat dikonsultasikan pada para ahli.

5. Pengembangan butir-butir tes berdasarkan acuan patokan, yang selanjutnya akan dipakai untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan instruksional. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan penampilan siswa dalam pengujian dengan patokan yang telah ditentukansebelumnya. Disini Dick dan carey menyatakan adanya empat macam tes yaitu :
a. Tes untuk mengukur kemampuan awal yang merupakan prasyarat bagi program instruksional tersebut.
b. Tes awal untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai materi yang akan diajarkan
c. Tes selama siswa sedang didalam proses belajar untuk melihat apakah siswa dapat menangkap apa yang telah diajarka
d.Tes akhir untuk mengukur semua tujuan instruksional yang ada.

6.Pengembangan strategi instruksional yang akan memberikan kegiatan-kegiatan dan pengalaman belajar pada siswa. Disini diterapkan prinsip-prinsip belajar serta hasil-hasil penelitian di bidang psikologipendidikan serta teknoogi instruksional. Langkah ini terdiri dari empat macam langkah kegiatan, yaitu :
1)Aktifitas pre-instruksional yang mencakup cara menarik perhatian dan membangkitkan motivasi siswa, penyampaian tujuan pembelajaran pada peserta didik.
2)Presentasi informasi disini diberikan materi yang diurut berdasarkan analisis hirarki tugas (dari muda ke yang sulit)
3)Partisipasi siswa yang merupakan bagian terpenting dalam proses belajar disini perlu dipilih aktivitas-aktivitas untuk siswa yang relevan dengan tujuan instruksional yang harus dicapai siswa disini perlu dilakukan penguatan guna untuk keberhasilan dalam proses belajar.
4)Pengujian dilakukan aktifitas untuk menguji keberhasilan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
5) Aktivitas lanjutan ini menyangkut pertanyaan pertanyaan apakah ada perlu remedial, langkah ini dilakuakan apabila ada umpan balik dari hasil uji coba dilapangan.
7.Perencanaan instruksional ini adalah pengembangan dan pemilihan bahan atau materi instruksional terdapat tiga kemungkinan :
a)Bahan dapat dipelajari secara individual tanpa bantuan guru
b)Bahan diberikan guru seluruhnya, sesuai dengan strategi yang telah dikembangkan
c)Guru memakai bermacam macam sumber, yang dapat dipelajari secara individual maupun tanpa bantuan guru.

8.Mengadakan evaluasi vormative yang dapat dipakai untuk umpan ballik system yang dirancang sehingga dapat berfungsi secara lebih efetif dan efisien
9.Revisi system yang dilakukan berdasarkan umpan balik yang dilakkan berdasarkan umpan balik yang diperoleh selama evaluasi formatif disini terdapat dua macam revisi yaitu :
a.Perubaha dalam isi dalam substansi sehingga dapat lebih efektif
b.Perbahan prosedur

10.Evaluasi system sumatif yang dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan instruksional terminal. Disamping itu evaluasi sumatif dipakai juga untuk mengukur keefektifan system instruksional yang dirancang sendiri.
Kekuatan model ini terletak pada analisis tugaas secara terperinci serta penysunan tugas tugas tersebut serta tujuan instruksional khusus secara hirarkis. Dengan demikian telah diketahui dengan pasti langkah –langkah yang harus dilakukan oleh sisiwa untuk mencapai tujuan terminal system. Disamping itu ada ujian berulangkali menyebabkan hasil yang akan diperoleh system dapat diandalkan. Karena ujian ini dilakukan berulang kali inilah maka modeltersebut digolongkan kepada model yang berorientasi pada hasil.

Bahan bacaan :
1.      Hamzah, 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta : Pena Grafik
2.      Muhaimin, 2001, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
3.      Slameto, 1991, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta : Bumi Aksara

4.    Sudijono Anas, 2009, Pengntar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
5.  Sudjana Nana , 2004, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
6.  Rusman, 2011, Model-model Pembelajaran, Jakarta ; Raja Grafindo Persada.  
8.   M. Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).